I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, 13 Januari 2011

Koperasi Syariah Pertama Hadir di Betung


BETUNG, Rp. - Bagi anda yang ingin bergabung dengan koperasi yang aman dunia dan akhirat, kini telah hadir di Kecamatan Betung, Koperasi Jasa Keuangan syariah-Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid (KJKS-KUM3) Nur Fallah Betung yang beralamatkan di Jalan Palembang-Sekayu No 212 Lingkungan III RT 18 RW 05 Kelurahan Betung Kecamatan Betung.
Koperasi syariah yang pertama di Kabupaten Banyuasin ini resmi beroperasi pada hari, jumat (7/1) oleh Camat Betung Firdaus SSos Msi melalui Sekcam Betung, Drs Hasanul Hak MM.
Koperasi yang sudah berdiri sejak 2007 ini pada awalnya hanya dari pelayanan terhadap sekitar 30 orang dari kaum dhuafa yang mau berusaha dan bekerja yang tergolong usaha mikro disekitar masjid. Dengan harapan, mampu membawa perubahan dari kaum dhuafa yang tergolong mustahiq menjadi orang yang menjadi muzakki (pemberi zakat).
Direktur Baitulmaal Muammalat Isnaini Mufti Aziz melalui Ketua Pengurus KJKS-KUM3 Nur Fallah, Suyono SE menjelaskan, jika koperasi syariah ini bergerak dibidang simpan pinjam yang mengutamakan kemanfaatan orang lain buat sesame manusia lainnya.
“Koperasi ini awalnya digerakkan melalui KUM3 yang diprakarsai oleh Baitul Muamalat (BMM). Dimana, KUM3 ini sudah berjalan sejak 2007 lalu dengan memaksimalkan peran masjid sebagai pusat unggulan untuk peningkatan kesejahteran ummat,” jelas Suyono, kemarin.
Nah, memasuki tahun 2010, KUM3 menguatkan diri dengan pewadahan program dalam suatu kelembagaan bernama KJKS-KUM3.
“Pilihan KJKS didasarkan bahwa dana Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) yang disalurkan dapat dilestarikan dalam suatu lembaga yang dikelola secara professional, mengakar karena dimiliki kaum dhuafa serta dapat tumbuh seiring dengan upaya perubahan yakni pemberdayaan berkelanjutan,” tambahnya.
Dan, launching KJKS-KUM3 Nur Fallah merupakan peresmian yang ke-3 setelah KJKS-KUM3 di Jakarta dan Surabaya yang diresmikan tanggal 6 dan 28 Desember 2010.
“Diharapkan, dengan kelembagaan ini masyarakat bisa menjadi calon muzakki sekaligus mendorong kelompok masyarakat dhuafa lain untuk melawan kemiskinan,” bebernya.
Untuk menjadi anggota di koperasi ini, masyarakat cukup menyetor simpanan pokok Rp 100 ribu dengan simpanan wajib Rp 15 ribu. “Tentunya, kita mengajak masyarakat masuk dalam koperasi yang aman didunia dan akhirat, karena tanpa bunga sama sekali,” pungkasnya. (Rd2)

Harapan Hidup Ilham Tipis


Harapan Hidup Ilham Tipis
/ Dukungan Balita Gizi Buruk Terus Mengalir
PANGKALAN BALAI ,RP    –   Balita penderita gizi buruk, Ilham, 4 bulan, anak pasangan M Zet, 46, dan Diah, 35, warga Kelurahan Kedondong Raye Banyuasin III Banyuasin diprediksikan sulit tertolong. Dari hasil diagnosa sementara tim dokter RSUD Banyuasin kemarin, dinyatakan Ilham mengidap penyakit komplikasi, diantaranya Infeksi Darah (Septicemia) yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang.
Dibalik penderitaan yang dialami anak bungsu dari enam bersaudara itu, kunjungan berbagai pihak makin mengalir. Kemarin, Partai Berigin, GOLKAR turut menyumbangkan bantuan materi.
Kepala RSUD Banyuasin, Libriansyah didampingi Kasih Pelayanan Medik, Puspa Mustofa mengungkapkan dengan kondisi Ilham saat ini, harapan hidup memang sangat tipis. “Kita tidak bisa mengatakan berapa persen kemungkinan hidupnya. Namun, kondisinya sudah sangat parah dan angkut, ditambah komplikasi atas infeksi darah membuat Ilham sangat lemah,”ujar Puspa.
Selain itu, Puspa mengungkapkan, Ilham juga harus menjalani beberapa pemeriksaan intensif lainnya. “Untuk pemeriksaan lebih, akan terus dilakukan sembari mengimbangi asupan tubuhnya. Diagnosa saat ini, Selain adanya infeksi darah, asupan gizi kurang, peradangan. Secara kasat mata, efek infeksi dapat dilihat dari kulitnya,”jelas Puspa.
Sehingga, dalam satu minggu kedepan, Ilham masih harus dirawat di ruang ICU. “Jika kondisinya belum ada perkembangan, kemungkinan besar untuk dirujuk di RS Palembang akan semakin besar. Karena, jika suatu waktu, Ilham, harus drop, di RSUD belum menyediakan sarana pertolongan picu khusus bagi anak balita,”ungkap dia.
Dalam kunjungannya, Ketua Fraksi Golkar mengharapkan semua pihak yang terkait dengan akses pelayanan kesehatan dapat saling mengevaluasi kordinasi. “Karena, di UU kita diatur bagaimana seorang warga negara berhak atas penghidupan yang layak. Bayi gizi buruk Ilham, merupakan pembelajaran bagi kita semua, dalam peningkatan solidaritas terhadap sesama,”terang Suis Tiqlaleffendi.
 “Ya, di masyarakatnya juga saling mengingatkan, namun pemerintahnya juga harus lebih aktif terutama petugas kesehatan. Jikapun, belum memiliki jaminan kesehatan, sebaiknya segera ditolong, dan jangan dibiarkan,”pungkasnya. (rd2).